SEJARAH dan PERKEMBANGAN PENCAK SILAT INDONESIA dan ASPEK KEILMUAN YANG TERKANDUNG

Nama  : Galih Setyo Permata
NIM    : 20060484089
Kelas   : IKOR 2020C

Sejarah Perkembangan Silat Indonesia

a. Pengertian

Pencak silat atau silat kini merupakan seni bela diri Asia dengan menggunakan teknik pertahanan diri yang dikenal secara luas di Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Brunei. Negara-negara tersebut ditemukan adanya berbagai variasi sesuai dengan penyebaran suku Melayu, seperti Filipina Selatan dan Thailand Selatan berkat para pelatih asal Indonesia, kini Vietnam juga memiliki pesilat yang tangguh.

Pencak silat juga diartikan oleh menurut beberapa ahli sebagai berikut:
1. Pencak silat adalah gerak bela diri tingkat tinggi yang disertai dengan perasaan, sehingga merupakan penguasaan gerak efektif dan terkendali serta sering dipergunakan dalam latihan sabung atau pertandingan.
2. Pencak silat adalah sebagai fitrah manusia untuk membela diri dan sebagai unsur yang menghubungkan gerakan, dan pikiran (olah gerak dan olah pikir).
Dari definisi tersebut, maka pencak silat dapat diartikan sebagai hasil budaya Indonesia untuk membela, mempertahankan eksistensi dan integritas terhadap lingkungan hidup, alam sekitar untuk mencapai keselarasan hidup guna meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT.

b. Sejarah dan Perkembangan Pencak Silat

Pencak Silat sebagai bagian dari kebudayaan bangsa Indonesia berkembang sejalan dengan sejarah masyarakat Indonesia. Dengan aneka ragam situasi geografis dan etnologis serta perkembangan zaman yang dialami oleh bangsa Indonesia, Pencak Silat dibentuk oleh situasi dan kondisinya. Hanya secara turun temurun dan bersifat pribadi atau kelompok latar belakang dan sejarah pembelaan diri inti dituturkan. Sifat-sifat ketertutupan karena dibentuk oleh zaman penjajahan di masa lalu merupakan hambatan pengembangan di mana kini kita yang menuntut keterbukaan dan pemassalan yang lebih luas.

Perkembangan pada zaman sebelum penjajahan Belanda

Pada zaman ini pencak silat diperkirakan menyebar di kepulauan nusantara semenjak abad ke-7 masehi, akan tetapi asal mulanya belum dapat dipastikan. Meskipun demikian, silat saat ini telah diakui sebagai budaya suku Melayu, Perkembangan dan penyebaran silat secara historis mulai tercatat ketika penyebarannya banyak dipengaruhi oleh kaum Ulama, seiiring dengan penyebaran agama Islam pada abad ke-14 di Nusantara. Silat lalu berkembang dari sekedar ilmu beladiri dan seni tari rakyat, menjadi bagian dari pendidikan bela negara untuk menghadapi penjajah. Sheikh Shamsuddin  berpendapat bahwa terdapat pengaruh ilmu beladiri dari Cina dan India dalam silat. Bahkan sesungguhnya tidak hanya itu. Hal ini dapat dimaklumi karena memang kebudayaan Melayu (termasuk Pencak Silat) adalah kebudayaan yang terbuka yang mana sejak awal kebudayaan Melayu telah beradaptasi dengan berbagai kebudayaan yang dibawa oleh pedagang maupun perantau dari India, Cina, Arab, Turki, dan lainnya.

Nenek moyang kita telah mempunyai peradaban yang tinggi, sehingga dapat berkembang menjadi rumpun bangsa yang maju. Daerah-daerah dan pulau-pulau yang dihuni berkembang menjadi masyarakat dengan tata pemerintahan dan kehidupan yang teratur. Tata pembelaan diri di zaman tersebut yang terutama didasarkan kepada kemampuan pribadi yang tinggi, merupakan dasar dari sistem pembelaan diri, baik dalam menghadapi perjuangan hidup maupun dalam pembelaan berkelompok.
Pemupukan jiwa keprajuritan dan kesatriaan selalu diberikan untuk mencapai keunggulan dalam ilmu pembelaan diri. 
Untuk menjadi prajurit atau pendekar di perulan syarat-syarat dan latihan yang mendalam di bawah bimbingan seorang guru. Pada masa perkembangan agama Islam ilmu pembelaan diri dipupuk bersama ajaran kerohanian. Sehingga basis-basis agama Islam terkenal dengan ketinggian ilmu bela dirinya. Jelaslah, bahwa sejak zaman sebelum penjajahan Belanda kita telah mempunyai sistem pembelaan diri yang sesuai dengan sifat dan pembawaan bangsa Indonesia.

Perkembangan Pencak Silat pada zaman penjajahan Belanda

Pada zaman ini pemerintah Belanda tidak memberi kesempatan Pencak Silat untuk berkembang karena dipandang berbahaya terhadap kelangsungan penjajahannya. Terdapat beberapa larangan seperti berlatih bela diri,serta larangan untuk berkumpul dan berkelompok. Hal tersebut yang menyebabkan pencak silat di Indonesia mulai kehilangan pijakan kehidupannya . Hanya kegiatan pengembangan seni atau kesenian semata yang masih digunakan di beberapa daerah, menjurus pada suatu pertunjukan atau upacara saja yang diizinkan. Hakekat jiwa dan semangat pembelaan diri tidak sepenuhnya dapat berkembang. Pengaruh dari penekanan di zaman penjajahan Belanda ini banyak mewarnai perkembangan Pencak Silat untuk masa sesudahnya.

Perkembangan Pencak Silat pada pendudukan Jepang

Politik Jepang terhadap bangsa yang diduduki berlainan dengan politik Belanda. Terhadap Pencak Silat sebagai ilmu Nasional didorong dan dikembangkan untuk kepentingan Jepang sendiri, dengan mengobarkan semangat pertahanan menghadapi sekutu. Di mana-mana atas anjuran Shimitsu diadakan pemusatan tenaga aliran Pencak Silat. 
Di seluruh Jawa serentak didirikan gerakan Pencak Silat yang diatur oleh Pemerintah. Di Jakarta pada waktu itu telah diciptakan oleh para pembina Pencak Silat suatu olahraga berdasarkan Pencak Silat, yang diusulkan untuk dipakai sebagai gerakan olahraga pada tiap-tiap pagi di sekolah-sekolah. Usul itu ditolak oleh Shimitsu karena khawatir akan mendesak Taysho, Jepang. Sekalipun Jepang memberikan kesempatan kepada kita untuk menghidupkan unsur-unsur warisan kebesaran bangsa kita, tujuannya adalah untuk mempergunakan semangat yang diduga akan berkobar lagi demi kepentingan Jepang sendiri bukan untuk kepentingan Nasional kita.
Namun kita akui, ada juga keuntungan yang kita peroleh dari zaman itu. Kita mulai insaf lagi akan keharusan mengembalikan ilmu Pencak Silat pada tempat yang semula didudukinya dalam masyarakat kita.

Perkembangan Pencak Silat pada Zaman Kemerdekaan

Walaupun di masa penjajahan Belanda Pencak Silat tidak diberikan tempat untuk berkembang, tetapi masih banyak para pemuda yang mempelajari dan mendalami melalui guru-guru Pencak Silat, atau secara turun-temurun di lingkungan keluarga. Jiwa dan semangat kebangkitan nasional semenjak Budi Utomo didirikan mencari unsur-unsur warisan budaya yang dapat dikembangkan sebagai identitas Nasional. Melalui Panitia Persiapan Persatuan Pencak Silat Indonesia maka pada tanggal 18 Mei 1948 di Surakarta terbentuklah IPSI yang diketuai oleh Mr. Wongsonegoro.  
Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) adalah organisasi nasional Indonesia yang membawahi kegiatan Pencak silat secara resmi, antara lain menyelenggarakan pertandingan, membakukan peraturan, dll.

Aspek-Aspek Keilmuan Pencak Silat

Terdapat 4 aspek utama dalam pencak silat, yaitu:
1) Aspek Mental Spiritual
2) Aspek Seni Budaya 
3) Aspek Bela Diri
4) Aspek Olahraga

Komentar

  1. Bagus sekali. Materinya juga jelas dalam penyampaiannya

    BalasHapus
  2. Bagus sekali, semoga bermanfaat bagi kita semua

    BalasHapus
  3. Bagus👍 penjelasan nya rinci dan mudah di pahami

    BalasHapus
  4. Penjelasan yang disampaikan menggunakan kata yang baku namun mudah untuk dipahami

    BalasHapus
  5. Nambah wawasan bangett, terus semangatt

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sikap dan Gerakan Pencak Silat

TEKNIK GERAKAN 8 (DELAPAN) PENJURU ARAH MATA ANGIN

GERAKAN 8 PENJURU ARAH MATA ANGIN - Tugas Kuliah